Monday, January 31, 2011

kumpulan-kumpulan penelitian psikologi PIO...DLL


Susah....???, sulit.....???, pusing....???, mabok...??? tidak punya waktu untuk kemana-kemana ,ini gan sekedar informasi penelitian psikologi PIO, DLL.... yang di dapatkan dari sumber-sumber aktual & terpercaya ....mau tau bagaimana kelanjutannya langsung cek TKP gan DIJAMIN TIDAK BAKALAN KECEWA SETELAH BACA..!!!!!

TASAWUF DI INDONESIA

ABDUL HADI W. M.
Hamzah Fansuri di dalam Mekkah
Mencari Tuhan di Baitil Ka’bah
Di Barus ke Quds terlalu payah
Akhirnya jumpa di dalam rumah
Sufinya bukannya kain
Fi’l-Makkah daim bermain
Ilmunya lahir dan batin
Menyembah Allah terlalu rajin
Hidup dalam dunia upama dagang
Datang musim kita ‘kan pulang
La tasta’khiruna sa`atan lagi’ kan datang
Mencari makrifat Allah jangan kepalang
(Hamzah Fansuri, penyair sufi Melayu abad ke-16 M)
DALAM lingkait (konteks) sejarah Islam di kepulauan Melayu Nusantara, tasawuf bukanlah fenomena baru dan asing. Sejak awal pesatnya perkembangan Islam dan perlembagaannya pada abad ke-13 – 15 M, komunitas-komunitas Islam yang awal telah mengenal tasawuf sebagai bangunan spiritualitas Islam yang kaya dengan kearifan dan amalan-amalan yang dapat menuntun para penuntut ilmu suluk menuju pemahaman yang mendalam tentang tauhid. Sedangkan ahlinya yang dikenal sebagai sufi tak jarang dikenal sebagai wali, guru kerohanian, pemimpin organisasi tariqat, pendakwah dan darwish atau faqir yang suka mengembara sambil berniaga untuk menyebarkan agama Islam ke berbagai pelosok negeri.
UNTUK LEBIH LANJUT download

dasar-dasar tasawuf

Para pengkaji tentang tasawuf sepakat bahwasanya tasawuf berazaskan kezuhudan sebagaimana yang diperaktekkan oleh Nabi Saw, dan sebahagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang berorientasi akhirat danberusaha untuk menjuhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah Swt, takut terhadap ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya dan lain-lain.
UNTUK LEBIH LANJUT download

Pengertian Tasawuf

Islam merupakan agama yang menghendaki kebersihan lahiriah sekaligus batiniah. Hal ini tampak misalnya melalui keterkaitan erat antara niat (aspek esoterik) dengan beragam praktek peribadatan seperti wudhu, shalat dan ritual lainnya (aspek eksoterik). Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan kegairahan akhlak yang mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf memang tidak bisa dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa). Upaya inilah yang kemudian diteorisasikan dalam tahapan-tahapan pengendalian diri dan disiplin-disiplin tertentu dari satu tahap ke tahap berikutnya sehingga sampai pada suatu tingkatan (maqam) spiritualitas yang diistilahkan oleh kalangan sufi sebagai syuhud (persaksian), wajd (perjumpaan), atau fana’ (peniadaan diri). Dengan hati yang jernih, menurut perspektif sufistik seseorang dipercaya akan dapat mengikhlaskan amal peribadatannya dan memelihara perilaku hidupnya karena mampu merasakan kedekatan dengan Allah yang senantiasa mengawasi setiap langkah perbuatannya. Jadi pada intinya, pengertian tasawuf merujuk pada dua hal: (1) penyucian jiwa (tazkiyatun-nafs) dan (2) pendekatan diri (muraqabah) kepada Allah.
UNTUK LEBIH LANJUT download

Sumber ajaran akhlak

MATERI II

BAB 4 - SUMBER AGAMA DAN
AJARAN ISLAM

Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam (akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat runtuk mengembangkannya.
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan musimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
UNTUK LEBIH LANJUT download

Pegadaian

Sebelum masuk dalam pembahasan, hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu apa makna dari pegadaian itu sendiri. Menurut Sayid Sabiq, Fiqh Al-Sunah yang dimaksud dengan pegadaian adalah perjanjian (akad) pinjam-meminjam dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan utang. Dalam Islam hal ini sangat penting untuk diketahui karena dalam hidup ini dan dalam hukum Islam gadai itu seperti apa dan bagaimana cara-caranya.
Maka dari itu kita sebagai umat Islam harus sangat memahami pengadilan itu hukummnya dalam Islam itu dibolehkan apa tidaknya dan jika boleh apa saja yang yang terdapat dalam Al-Qur’an dan dalam haditsnya mengenai pegadaian tersebut.
Dan apa sajakah manfaat dari pegadaian ini dalam Islam dan apa sajakah larangan yang ada dalam pegadaian jika kita ingin mencoba hal ini maka kita harus mengetahui cara-cara dan aturan yang ada dalam pegadaian tersebut.

UNTUK LEBIH LANJUT download

ETIKA, AHLAK, DAN MORAL

Etika, Moral & Akhlak


ETIKA
A. Pengertian Etika
Dalam tradisi filsafat istilah etika lazim difahami sebagai suatu teori ilmu pengetahuan yang mendiskusikan mengenai apa yang baik dan apa yang burukberkenaan dengan perilaku manusia. Dengan kata lain, etika merupakan usaha dengan akal budinya untuk menyusun teori mengenai penyelenggaraan hidup yang baik. Persolan etika muncul ketika moralitas seseorang atau suatu masyarakat mulai ditinjau kembali secara kritis. Moralitas berkenaan dengantingkah laku yang konkrit, sedangkan etika bekerja dalam level teori. Nilai-nilaietis yang difahami, diyakini, dan berusaha diwujudkan dalam kehidupan nyata kadangkala disebut ethos.

UNTUK LEBIH LANJUT download

Monday, January 24, 2011

PSIKOLOGI PENDIDIKAN LUPA, KEJENUHAN DAN TRANSFER BELAJAR

MAKALAH
TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
LUPA, KEJENUHAN DAN TRANSFER BELAJAR

Rumusan Masalah
Pada makalah ini, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Peristiwa lupa dalam belajar
a. Apa pengertian lupa?
b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan lupa?
c. Bagaimana kiat untung mengurangi lupa dalam belajar?
d. Bagaimana pengertian lupa dalam ayat-ayat al-Qur’an?
2. Jenuh belajar
a. Apa definisi jenuh?
b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jenuh belajar?
c. Bagaimana cara mengatasi jenuh belajar?
3. Ragam transfer belajar

1. Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan lupa dan jenuh belajar
2. Agar kita juga mengetahui tentang ayat al-quran mengenai lupa dan kejenuhan
3. Kita juga bisa menangani dan mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan
lupa dan jenuh belajar.

UNTUK LEBIH LANJUT download

langguage psikologi kognitif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Bahasa..………… .........
2.2 Speech Acts………………………
2.3 Propositional Content..........
2.4 Thematic Structure....................
2.5 Structure of Language.…...............
2.6 Unit Dasar Bahasa……..…................
2.7 Level tertinggi pada Analisis ...…....
2.8 Struktur frase dalam kalimat .........
2.9 Struktur Permukaan pada Kalimat ......
2.10 Proses Komunikasi ...................
2.11 Persepsi & Pemahaman Bahasa .........
2.12 Perkembangan Bahasa ................
2.13 Beberapa persoalan mengenai Bahasa ....
2.14 Bahasa & Otak ...............

UNTUK LEBIH LANJUT download

PSIKOLOGI ATENTTION

ATTENTION
Definisi atensi adalah suatu proses konsentrasi pada hal yang spesifik di lingkungan anda. Pikiran maupun aktivitas tertentu.
Proses-proses atensi dapat digambarkan sebagai berikut :
UNTUK LEBIH Lanjut download

filsafat al-farabi

A. Biografi Al-Farabi
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh. Di kalangan orang Latin Abad Tengah, Al-farabi dikenal dengan Abu Nashr (Abunaser). Ia lahir di Wasij (sekarang dikenal dengan Atrar), Turkistan pada 257 H (870). Ayahnya seorang jenseral berkebangsaan Persia dan ibunya berkebangsaan Turki.
Pada waktu mudanya pernah belajar sastra dan Arab di Bagdad kepada Abu Bakar al-saraj, logika serta filsafat kepada Abu Mattitus ibn Yunus (seorang Kristen Nestorian yang banyak menerjemahkan filsafat Yunani,dan kepada Yuhana ibn Hailam. Kemudian ia pindah ke Haram, pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil dan berguru kepada ibn Jilad. Tetapi tidak berapa lama ia kembali ke Bagdad untuk memperdalam Filsafat. Ia menetap selama 20 tahun. Di bagdad ini pula ia juga menulis dan membuat ulasan buku-buku filsafat Yunani dan mengajar. Diantara muridnya yang terkenal adalah Yahya ibn’Adi filsuf kristen.
Pada tahun 330 H (945 M), ia pindah ke Damaskus dan berkenalan dengan Saif al-daulah Hamdani , Sultan Dinasti Hamdan di Aleppo. Sultan memberikan kedudukan sebagai ulama istana dengan tunjangan yang besar sekali. Tetapi Al-farabi lebih memilih hidup sederhana (zuhud) dan tidak tertarik pada kekayaan, dia hanya membutuhkan 4 dirham saja sehari untuk memenuhi kebutuhan, namun di tempat ini ada hal yang menggembirakannya, ia dapat bertemu dengan para sastrawan, penyair, ahli bahasa, ahli fiqih dan kaum sendikiawan lainnya. Konon kegemarannya dalam membaca dan menulis sering dilakukannya di bawah sinar lampu penjaga malam. Adapun sisa tunjangannya jabatannya, dibagi-bagikan kepada fakir miskin dan amal sosial di Allepo dan Damaskus. Kurang lebih 10 tahun Al-farabi hidup di dua kota dan berpindah-pindah. Tetapi penguasa dari kedua kota ini semakin memburuk, sehingga Saif Al-Daulah menyerbu kota Damaskus yang kemudian dapat dikuasai. Dalam penyerbuan ini Al-farabi ikut serta. Pada bulan Desember 950 M Al-Farabi meninggal di Damaskus pada usia 80 tahun.
Al-farabi dikenal sebagai filsuf Islam yang terbesar, karena memiliki keahlian dalam banyak bidang keilmuan dan memandang filsafat secara utuh serta mengupasnya secara sempurna. sehingga filsuf yang datang sesudahnya itu seperti Ibn Sina dan Ibn rusyd banyak mengupas dan mengambil sistem filsafatnya. Pandangannya mengenai filsafat yang demikian , terbukti dengan usahanya untuk mengakhiri kontradiksi antara pemikiran Plato dan Aristoteles lewat risalahnya Al-jam’u baina Ra’yay al-hakimain Aflathun wa Aristhu.


UNTUK LEBIH LANJUT download

THE THEORY

The theory of multiple intelligences was proposed by Howard Gardner in 1983 to more accurately define the concept of intelligence and to address the question whether methods which claim to measure intelligence (or aspects thereof) are truly scientific.
Gardner's theory argues that intelligence, particularly as it is traditionally defined, does not sufficiently encompass the wide variety of abilities humans display. In his conception, a child who masters multiplication easily is not necessarily more intelligent overall than a child who struggles to do so. The second child may be stronger in another kind of intelligence and therefore 1) may best learn the given material through a different approach, 2) may excel in a field outside of mathematics, or 3) may even be looking at the multiplication process at a fundamentally deeper level, which can result in a seeming slowness that hides a mathematical intelligence that is potentially higher than that of a child who easily memorizes the multiplication table.
In theory, people who have bodily-kinesthetic intelligence should learn better by involving muscular movement (e.g. getting up and moving around into the learning experience), and are generally good at physical activities such as sports or dance. They may enjoy acting or performing, and in general they are good at building and making things. They often learn best by doing something physically, rather than [by] reading or hearing about it. Those with strong bodily-kinesthetic intelligence seem to use what might be termed muscle memory - they remember things through their body such as verbal memory or images.
Careers that suit those with this intelligence include: athletes, dancers, musicians, actors, surgeons, doctors, builders, police officers, and soldiers. Although these careers can be duplicated through virtual simulation, they will not produce the actual physical learning that is needed in this intelligence.[1]

TEORI-TEORI MOTIVASI

TEORI TEORI MOTIVASI

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

sekilas tentang sigmund freud

Riwayat hidup Sigmund Freud
Sigmund Freud yang terkenal dengan Teori Psikoanalisis dilahirkan di Morovia, pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Gerald Corey dalam “Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy” menjelaskan bahwa Sigmund Freud adalah anak sulung dari keluarga Viena yang terdiri dari tiga laki-laki dan lima orang wanita. Dalam hidupnya ia ditempa oleh seorang ayah yang sangat otoriter dan dengan uang yang sangat terbatas, sehingga keluarganya terpaksa hidup berdesakan di sebuah aparterment yang sempit, namun demikian orang tuanya tetap berusaha untuk memberikan motivasi terhadap kapasitas intelektual yang tampak jelas dimiliki oleh anak-anaknya.
Sebahagian besar hidup Freud diabdikan untuk memformulasikan dan mengembangkan tentang teori psikoanalisisnya. Uniknya, saat ia sedang mengalami problema emosional yang sangat berat adalah saat kreativitasnya muncul. Pada umur paruh pertama empat puluhan ia banyak mengalami bermacam psikomatik, juga rasa nyeri akan datangnya maut dan fobi-fobi lain. Dengan mengeksplorasi makna mimpi-mimpinya sendiri ia mendapat pemahaman tentang dinamika perkembangan kepribadian seseorang.

UNTUK LEBIH LANJUT download

psikoanalisis

Disusun oleh: DR. phil. Bayu dwi cahya diningrat

Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
A.Latar belakang
• Konsep mental yang aktif.
Konsep ini terutama dianut oleh para ahli di Jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme di Jerman telah diambil alih oleh aliran Gestalt. Paham Gestalt menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris. Tidak seperti aliran lainnya, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis.
• Perkembangan treatment terhadap gangguan mental.
Pada masa ini penanganan terhadap penderita gangguan mental sangat tidak manusiawi dan disamakan dengan para pelaku kriminal serta orang-orang terlantar. Reformasi dalam penanganan penderita gangguan mental diawali dengan perbaikan fasilitas pengobatan, akhirnya mengarah pada
perbaikan di bidang teknik terapi bagi gangguan emosional dan perilaku.

B. Tokoh-tokoh
1. Sigmund Freud (1856-1939)
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
a. Riwayat hidup

Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor, (ketika itu) Austria, lalu bersama keluarganya pindah ke Wina dan terus tinggal di kota itu. Ia berasal dari keluarga miskin, ayahnya adalah pedagang bahan wol yg tdk terlalu sukses. Sejak kecil Freud sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar kedokteran dan memilih spesialisasi di bidang neurologis. Dalam prakteknya sebagai ahli syaraf inilah Freud banyak mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.

Ada dua orang yang berpengaruh besar bagi pemikiran Freud, yaitu Breuer, seorang psikiater terkenal di Wina dan Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, Studies in Histeria. Dari Charcot ia banyak belajar mengenai teknik hipnosis dalam menangani pasien histeria karena Charcot mengembangkan teknik hipnose. Kelak Freud meninggalkan teknik hipnose ini karena sulit diterapkan dan mengembangkan teknik menggali ketidaksadaran lewat kesadaran, seperti free association. Dengan mengembangkan teknik ini Freud lebih percaya bahwa hal-hal di ketidaksadaran bukan dilupakan (seperti teori Charcot), tetapi direpres (ditekan ke dalam ketidaksadaran agar tidak muncul).

Pada dekade awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal, antara lain Adler dan Jung. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa. Pada tahun 1909, Freud diundang oleh G. Stanley Hall untuk berpidato di Clark Uni, salah satu uni besar di AS, dan dengan demikian Freud juga sudah diakui di AS. Pada tahun 1910 International Psychoanalysis Association terbentuk dan Jung menjadi ketua pertamanya. Para kolega Freud memprotes hal ini dan membela Freud untuk menjadi ketuanya. Hubungan Jung dan Freud akhirnya terganggu.

Freud meninggalkan Austria pada saat Hitler semakin berkuasa dan posisinya sebagai intelektual Yahudi memberinya berbagai kesulitan. Melalui usaha Ernest Jones, seorang Inggris dan dubes Inggris di Austria, pada tahun 1938 Freud keluar dari Austria dan berimigrasi ke Inggris hingga akhir hayatnya di 1939.
b. Pemikiran dan teori
• Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
• Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
o Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
o Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
o Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam, a.l. repression.
c. Sumbangan Freud
• Sebagai orang pertama yang menyentuk konsep-konsep psikologi seperti peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian
• Posisinya yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat diramalkan
• Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa, seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain. Oleh karenanya ia memberi sumbangan juga pada analisis karya seni
d. Kritik Freud
• Metode studinya yang dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan sangat subyektif
• Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi, seperti Oedipus complex
• Bagi aliran behaviorist, yang dilakukan Freud adalah mempelajari intervening variable
Freud banyak memiliki murid. Tidak semuanya akan dibahas, hanya dua dari para pengikut itu yang akan dibahas di sini, yaitu Adler dan Jung.
2. Alfred Adler (1870-1937)
Adler mengembangkan yang disebut sebagai Individual Psychology. Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego . Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosial sehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur seksual sehingga kurang realistis.
• Adler di Wina dari keluarga pedagang yang berada. Sejak kecil ia sakit-sakitan dan hal ini menumbukan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895 ia lulus kedokteran dari Universitas Wina, lalu berpraktek sebagai dokter mata sebelum akhirnya menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
• Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tsb.
• Selanjutnya, Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangn lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.

3. Carl Gustav Jung (1875-1961)

Dikenal mengembangkan Analytical Psychology. Sebagai murid Freud, Jung juga mengajukan keberatan terhadap beberapa konsep utama Freud yang menyebabkan hubungan keduanya renggang dan retak. Perbedaan utama Jung dan Freud terletak pada pandangan mereka tentang ketidaksadaran. Meskipun keduanya sama-sama menekankan ketidaksadaran sebagai penentu perilaku manusia (bahkan Jung lebih kuat dalam hal ini), tapi mereka berbeda posisi tentang asal ketidaksadaran ini. Freud mengatakan bahwa unsur seksual adalah faktor utama dan dominan dalam ketidaksadaran sementara Jung sangat tidak setuju dgn pandangan ini dan menyatakan bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang sehingga sifatnya sosial dan tergantung kelompok ras
• Jung lahir di Swiss, ayahnya adalah pendeta dan unsur religius nantinya akan banyak berperan dalam pemikiran-pemikirannya. Ia belajar kedokteran di Universitas Basel, lulus 1900. Kemudian ia ditunjuk bekerja di klinik psikiatri Universitas Zurich tahun 1909. Ia adalah ketua pertama International Psychoanalitic Association tahun 1911. Tahun 1914 ia mengundurkan diri dari posisinya tersebut dan mendirikan analytical psychology. Pada tahun 1920an ia banyak melakukan ekspedisi lapangan ke Afrika dan Amerika Selatan sambil meneliti dan mengembangkan teorinya. Ekspedisi ini secara signifikan mempengaruhi teori-teorinya yang kental unsur budayanya. Tahun 1948 C.G. Jung Institute didirikan di Zurich untuk mengembangkan teorinya dan teknik terapinya.
• Jung menekankan pada aspek ketidaksadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dpt dibuktikan melalui struktur otak manusia yang tidak berubah. Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia.
• Ide-ide yang diturunkan atau primordial images disebut sebagai archetype. Terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa archetype mendasar pada manusia, yaitu persona, anima, shadow, self. Archetype inilah yang menjadi isi collective unconsciousness.



Evaluasi Adler dan Jung
• Adler dikenal dengan sumbangan teorinya yang optimistik dan berorientasi pada masa depan dalam memandang manusia
• Jung memasukkan unsur budaya dalam aliran psikoanalisa sehingga teorinya juga menjangkau bidang luas seperti sejarah, seni, dan lain-lain. Berdasarkan teori Jung, para ahli tes psikologi seperti Eysenck dan Cattell menyusun tes kepribadian setelah menguji validitas teori Jung secara statistik
• Kritik terhadap Jung dan Adler sama seperti kelemahan Freud, ditujukan pada "keilmiahan" konsep teori keduanya.

PRIMING

PRIMING


Priming adalah efek memori yang tersirat dalam eksposur terhadap rangsangan pengaruh respon terhadap rangsangan berikutnya. Hal ini dapat terjadi setelah pengulangan stimulus persepsi, semantik, atau konseptual. Ini terjadi, misalnya, jika seseorang membaca daftar kata termasuk kata meja, dan kemudian diminta untuk mengisi kata yang dimulai dengan tab, probabilitas adalah bahwa mereka akan menjawab tabel adalah lebih besar daripada jika tidak begitu prima. Contoh lain adalah ketika orang melihat sebuah sketsa lengkap bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi: mereka akan ditampilkan lebih dari sketsa sampai mereka mengakui gambar. Kemudian mereka akan mengidentifikasi sketsa pada tahap awal dari yang mungkin bagi mereka yang pertama kali. [1]

Efek priming bisa sangat menonjol dan tahan lama, bahkan lebih daripada memori pengenalan sederhana [2]. efek priming bawah sadar dapat mempengaruhi pilihan kata pada sebuah kata-batang uji penyelesaian lama setelah kata-kata yang telah sadar lupa [2].

Priming bekerja terbaik ketika dua stimuli berada dalam modalitas yang sama. Misalnya cat dasar visual yang terbaik dengan isyarat visual dan verbal priming karya terbaik dengan isyarat verbal. Tapi priming juga terjadi antara modalitas, [3] atau antara semantik kata-kata terkait seperti dokter dan perawat. [4]

PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI ABNORMAL

PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI ABNORMAL

PERSPEKTIF PSIKODINAMIKA
• Tokoh utama : SIGMUND FREUD
• Perilaku maladaptif disebabkan karena adanya konflik antara id, ego dan superego dalam alam bawah sadar individu.
• Perilaku manusia merupakan produk dari interaksi atau dinamika pikiran dan perasaan sadar dengan tidak sadar dalam diri individu.
• Perilaku juga disebabkan karena adanya kondisi saling mempengaruhi antara id, ego dan superego.
• Perkembangan kepribadian ditentukan oleh pengalaman-pengalaman awal pada usia 5 tahun pertama kehidupan.

UNTUK LEBIH LANJUT download

multiple

Teori kecerdasan ganda diusulkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983 untuk lebih akurat mendefinisikan konsep kecerdasan dan untuk menjawab pertanyaan apakah metode yang mengklaim untuk mengukur kecerdasan (atau aspek daripadanya) benar-benar ilmiah.
Gardner Teori ini berpendapat bahwa kecerdasan, terutama seperti yang didefinisikan secara tradisional, tidak cukup meliputi berbagai kemampuan manusia layar. Dalam konsepsi, seorang anak yang menguasai perkalian dengan mudah tidak selalu lebih cerdas secara keseluruhan dari seorang anak yang berjuang untuk melakukannya. Anak kedua mungkin menjadi lebih kuat di lain jenis kecerdasan dan karenanya 1) dapat terbaik materi belajar yang diberikan melalui pendekatan yang berbeda, 2) dapat berprestasi di bidang di luar matematika, atau 3) mungkin bahkan melihat proses perkalian di tingkat lebih mendasar, yang dapat mengakibatkan tampak kelambatan yang menyembunyikan kecerdasan matematis yang secara potensial lebih tinggi daripada anak yang dengan mudah menghafal tabel perkalian.
Secara teori, orang yang memiliki kecerdasan kinestetik-jasmani harus belajar lebih baik dengan melibatkan gerakan otot (misalnya berdiri dan bergerak di sekitar ke pengalaman belajar), dan biasanya baik dalam kegiatan fisik seperti olah raga atau menari. Mereka dapat menikmati bertindak atau melakukan, dan pada umumnya mereka baik dalam membangun dan membuat sesuatu. Mereka sering belajar paling baik dengan melakukan sesuatu secara fisik, bukan [by] membaca atau mendengar tentang hal itu. Mereka yang kuat kecerdasan kinestetik-jasmani tampaknya menggunakan apa yang mungkin disebut memori otot - mereka mengingat hal-hal melalui tubuh mereka seperti memori verbal atau gambar.
Karir yang cocok untuk mereka yang memiliki kecerdasan ini meliputi: atlet, penari, musisi, aktor, ahli bedah, dokter, kontraktor, polisi, dan tentara. Meskipun karir ini dapat digandakan melalui simulasi virtual, mereka tidak akan menghasilkan pembelajaran fisik yang diperlukan dalam kecerdasan ini.[1]

UNTUK LEBIH LANJUT download

LIMA BESAR FAKTOR-FAKTOR KEPRIBADIAN

LIMA BESAR FAKTOR-FAKTOR KEPRIBADIAN

“Big Five” faktor-faktor kepribadian adalah lima dimensi kepribadian ilmiah yang telah ditemukan untuk menentukan kepribadian manusia pada tingkat tertinggi organisasi. Lima karakter yang besar juga disebut sebagai “Lima Faktor Model” atau FFM dan sebagai Faktor Global Kepribadian.mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur kepribadian manusia telah menjadi salah satu tujuan yang paling mendasar dalam semua psikologi. Para peneliti memulai dengan mempelajari semua ciri kepribadian yang dikenal dan kemudian menganalisis faktor ratusan pengukuran sifat-sifat tersebut (dalam diri laporan dan data kuesioner, rekan peringkat, dan objektif pengukuran dari pengaturan eksperimental) dalam rangka untuk mencari dasar, faktor-faktor yang mendasari kepribadian. Penting untuk dicatat bahwa ciri-ciri ini telah ditemukan untuk mengatur kepribadian ditingkat tertinggi, maka mereka adalah yang paling bermanfaat sebagai konseptual, menyusun kerangka kerja bagi biasa, tingkat yang lebih rendah ciri kepribadian. Namun, karena sifat-sifat Lima Besar sangat luas dan komprehensif, mereka tidak hampir sama kuat dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku sebenarnya adalah lebih banyak ciri-ciri tingkat rendah.
Lima besar faktor antara lain: Keterbukaan (Openness), Hati nurani (Conscientiousneess), Ekstra version, Keramahan, dan Neurotisisme (OSEAN atau CANOE jika diulang). Neurotisisme factor yang kadang disebut sebagai Emotional Stabilitas. Masing-masing faktor terdiri dari sekelompok ciri-ciri yang lebih spesifik yang saling berkaitan. Contoh, meliputi ekstraversion kualitas tekait seperti sosialisasi, kegembiraan mencari, impulsive, dan emosi positif. Faktor Lima Model adalah sebuah model deskriptif murni kepribadian, tetapi psikolog telah mengembangkan sejumlah teori untuk menjelaskan Big Five.

UNTUK LEBIH LANJUT download

jihad menurut aqidah

1. PENGERTIAN JIHAD
Kata jihad dari kata juhd yang berarti kemampuan dan kesukaran. Misalnya jaahada yujaahidu jihaadan au mujaahadah, yaitu apabila seseorang menguras kesanggupan dan mengerahkan segenap kemampuannya serta menanggung segala kesukaran dalam rangka memerangi musuh dan mengenyahkannya.
Jihad tidak disebutkan jihad haqiqi, kecuali bila dimaksudkan mendambakan ridha Allah dan ditujukan untuk meninggikan kalimat-Nya, mengibarkan janji kebenaran, menolak/memberantas kebathilan, dan untuk mengorbankan jiwa dalam rangka menggapai ridha-Nya. Jika jihad dimaksudkan untuk menumpuk kenikmatan duniawi, maka ini tidak disebut jihad haqiqi.
Oleh sebab itu, barangsiapa yang berperang demi memperoleh kedudukan, atau mendapatkan rampasan perang, atau menunjukkan keberanian, atau memperoleh popularitas, maka dia sama sekali tidak mempunyai bagian di akhirat dan tidak memperoleh pahala sedikit pun.
Dari Abu Musa ra, ia berkata: Telah datang seorang laki-laki Nabi saw lalu dia bertanya (kepada Beliau), “Seseorang yang berperang demi mendapatkan harta rampasan perang, dan seseorang yang berperang demi mengejar popularitas, dan seseorang yang berperang guna menunjukkan kehebatannya lalu siapakah (di antara mereka itu) yang di jalan Allah?” Maka jawab Beliau, “Barangsiapa yang berperang untuk menjadikan kalimat (agama) Allah yang tertinggi, maka itulah (jihad) di jalan Allah.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari VI: 27 no: 2810, Muslim III: 1512 no: 1904, ‘Aunul Ma’bud VII: 193 no: 2500, Tirmidzi III: 100 no: 1697 dan Ibnu Majah II: 931 no: 2783).

2. DORONGAN BERJIHAD
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan menegakkan sholat, serta berpuasa Ramadhan maka hak Allah atasnya untuk memasukkannya ke dalam surga. Ia berjihad di jalan Allah, atau duduk di daerah kelahirannya." Para sahabat pada bertanya, “Bolehkah kami menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?” Jawab Beliau, “Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allah persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah, yang jarak antara dua derajat seperti antara langit dengan bumi; karena itu, bila kalian hendak memohon kepada Allah, maka mohonlah surga Firdaus; karena ia adalah surga percontohan dan surga yang paling tinggi derajatnya yang di atasnya terdapat ‘Arsy (Allah) Yang Maha Pengasih, dan darinya memancarkan (mata air) sungai-sungai di surga.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 2126, ash Shahihah no: 921 dan Fathul Bari VI: 11 no: 2790).
Darinya (Abu Hurairah) ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan mujahid di jalan Allah seperti perumpamaan orang yang berpuasa lagi menegakkan shalat dengan membaca ayat-ayat Allah yang panjang, ia tidak pernah putus dari puasanya dan tidak (pula) dari shalatnya hingga sang mujahid di jalan Allah itu kembali (ke rumahnya).” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 5851, Muslim III: 1498 no: 1878, Tirmidzi III: 88 no: 1669).
Darinya (Abu Hurairah) ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah segera memberi pahala kepada orang yang pergi (berjihad) di jalan-Nya, yang tidak ada yang mendorongnya pergi kecuali karena iman kepada-Ku dan membenarkan Rasul-rasul-Ku; Dia akan kembalikan ia dengan membawa pahala dan rampasan perang atau akan Dia masukkan ia ke dalam surga.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari I: 92 no: 36, Muslim III: 1495 no: 1876).
3. KEUTAMAAN JIHAD
Dari Masruq, ia berkata: Kami pernah bertanya kepada Abdullah bin Mas’ud ra tentang ayat ini, WALAA TAHSABANNAL LADZIINA…
(janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat (limpahan) rizki. QS Ali ‘Imran: 169). Kemudian ia menjawab: Sesungguhnya kami pernah (juga) menanyakan ayat itu kepada Rasulullah saw, lalu Beliau menjawab, “Arwah mereka itu berada dalam rongga-rongga burung yang hijau, ia memiliki banyak lampu gantung yang banyak tangannya yang bergantung pada ‘Arsy. Ia bisa terbang lepas dari surga kapan saja ia mau, kemudian ia kembali (lagi) ke lampu-lampu gantung itu, kemudian Rabb mereka memperhatikan mereka sekali, lalu berfirman kepada mereka (para arwah itu), ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’ Jawab mereka, ‘Apa (lagi) yang kami inginkan, sedangkan kami bisa terbang lepas dari surga sesuka kami.’ Dia (Allah) berbuat demikian tiga kali kepada mereka. Tatkala mereka melihat dari mereka tidak dibiarkan, terus ditanya, maka mereka berujar, ‘Ya Rabbi, kami ingin agar Engkau mengembalikan (lagi) arwah kami kepada jassad kami sehingga kami bisa gugur di jalan-Mu sekali lagi.’ Tatkala Dia melihat bahwa mereka tidak mempunyai kebutuhan, maka mereka dibiarkan.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 1068, Muslim III: 1502 no: 1887 dan Tirmidzi IV: 298 no: 4098)
Dari Anas bahwa Rubayyi’ binti al-Bara’, Ummu Haristah bin Suraqah pernah datang kepada Nabi Saw lalu berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah engkau menceriterakan kepadaku tentang Haritsah? Dimana ia gugur pada waktu perang Badar terkena anak panah yang tidak diketahui siapa pemanahnya. Jika ia di surga, maka saya bersabar, namun manakala ia tidak demikian, maka saya akan bersungguh-sungguh menangisnya.” Kemudian Beliau bersabda, ;Ya Ummu Haritsah, sesungguhnya ia adlaah macam-macam surga di dalam surga, sedangkan puteramu menempati surga Firdaus yang paling tinggi.” (Shahih: Shahihul Jam’us Shaghir no: 7852, Fathul Bari VI: 25 no: 2809, Tirmidzi V: 9 no: 3224)
Dari al-Miqdam bin Ma’di Kariba ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang gugur sebagai syahid mendapatkan enam keistimewaan: (Pertama) ia akan diampuni dosa-dosa sejak awal berangkat, (kedua) ia akan melihat tempat duduknya di surga, (ketiga) ia akan diselamatkan dari siksa kubur, (keempat) ia akan terselamatkan dari kepanikan yang luar biasa, (kelima) di atas kepalanya akan dipasang mahkota ketenangan yang terbuat dari yaqut yang lebih baik dari dunia dan seisinya, (keenam) dikawinkan dengan tujuh puluh dua isteri dari bidadari yang bermata jelita dan diberi hak memberi syafa’at kepada tujuh puluh dari kerabatnya.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2257, Tirmidzi III: 106 no: 1712, Ibnu Majah II: 935 no: 2799)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang gugur sebagai syahid tidak akan merasakan pedihnya terbunuh, melainkan seperti seorang di antara kamu merasa sakit karena dicubit.” (Hasan Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2260, Tirmidzi III: 109 no: 1719 dan Ibnu Majah II: 937 no: 3802 serta Nasa’i VI: 36).
4. ANCAMAN AGAR TIDAK MENINGGALKAN JIHAD
"Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah", kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At-Taubah: 38–39)
Allah swt berfirman dalam surah yang lain:
"Dan belajakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan jangan kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Baqarah: 195)
Ibnu Katsir menulils bahwa al-Laits bin Sa’ad dari Yazid bin Abi Hubaib dari Aslam Abi ‘Imran, ia berkata, “Ada seorang prajurit dari batalyon Mujahirin maju ke daerah pertahanan musuh di Qasthanthiniyah (Konstantinopel) hingga badannya tertembus anak panah, bersama kami ada Abu Ayyub al-Anshari, lalu orang-orang pada berkomentar, 'Ia mencampakkan dirinya ke jurang kebinasaan.' Kemudian Abu Ayyub berujar, ‘Kami lebih tahu (daripada yang lain) mengenai makna ayat ini. Ayat ini turun pada kami, kami bersahabat dengan Rasulullah saw dan kami telah ikut bersamanya dalam banyak peperangan dan kami selalu membelanya. Tatkala Islam telah tersebar dan jaya, kami segenap kaum Anshar mengadakan pertemuan atas dasar cinta. Maka kami mengatakan: "Sungguh Allah telah memuliakan kami dengan bersahabat dengan Nabi-Nya saw dan dengan menolongnya hingga Islam menyebar dan pemeluknya berjumlah besar." Dan dahulu kami lebih mengutamakan Rasulullah daripada keluaga, harta benda, dan anak-anak, kemudian perang berakhir, lalu kami kembali kepada keluarga kami, anak-anak kami, kami tinggal bersama mereka. Lalu turunlah kepada kami ayat (yang artinya). "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Baqarah: 195). Jadi, kebinasaan itu ialah karena tetap tinggal di rumah, tidak mau berinfak, dan enggan berjihad.”
Riwayat di atas direkam oleh Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Abdun bin Humaid dalam tafsirannya, juga Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir, Ibnu Mardawaih, Al-Hafizh Abu Ya’ala al-Mushi dalam musnadnya, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, al-Hakim dalam Mustadraknya. Mereka semua ini bersumber dari hadits Yazid bin Abi Hubaid. Imam Tirmidzi berkata, “Hadist ini Hasan Shahih Gharib.” Imam Hakim menegaskan, “Para perawi sanad riwayat ini dipakai oleh Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 2187, Tafsir Ibnu Katsir I: 228, ’Aunul Ma’bud VII: 188 no: 2495, Tirmidzi III: 280 no: 4053 dan Mustadrak Hakim II: 275)
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi saw bersabda, “Jika kamu melakukan jual beli secara kredit dengan tambahan harga, mengambil ekor-ekor sapi (sebuah perumpamaan dari Rasulullah yang berarti riba atau tambahan), dan kamu merasa puas dengan tanamanmu, serta kamu meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakkan kehinaan kepadamu yang tidak akan dicabut hingga kamu kembali (tunduk patuh) kepada agamamu.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 423)
5. HUKUM JIHAD
"Telah diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu. Padahal dia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-BAqarah: 216)
Jihad adalah fardhu kifayah, berdasar firman Allah swt:
"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai ‘udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)." (QS An-Nisaa: 95)
Ibnu Jarir ath-Thabari mengomentari ayat di atas dengan perkataannya, "Allah Yang Maha Tinggi snnjungan-Nya menjelaskan bahwa para mujahid akan mendapatkan keutamaan, dan bahwasanya mereka serta orang-orang yang duduk akan mendapat imbalan yang baik. Kalaulah sekiranya orang-orang yang duduk, yang tidak ikut berperang itu, telah menyia-nyiakan kewajiban, niscaya mereka akan mendapatkan imbalan yang buruk, bukan imbalan yang baik." (Tafsir Ath-Thabari II: 345)
Ketahuilah, bahwa berlandaskan banyak ayat dan hadits yang mengupas persoalan jihad, kita dianjurkan memperbanyak jihad, minimal sekali dalam setahun. Karena Nabi saw semenjak diperintah berjihad tidak pernah vakum dari aktifitas jihad dalam setiap tahun. Sedangkan meneladani Rasulullah saw adalah suatu kewajiban, dan jihad adalah kewajiban yang dikerjakan berulang kali. Adapun ibadah fardhu yang paling sedikit diulangi sekali dalam setahun ialah puasa dan zakat. Lain dengan jihad, manakala ada hajat yang mengharuskan jihad maka dikerjakan lebih dari sekali dalam setahun, atau mengharuskan jihad maka dikerjakan lebih dari sekali dalam setahun, atau berulangkali, karena ia adalah fardhu kifayah. Jadi diukur sesuai dengan kadar kebutuhannya. Wallahu A’lam.
“Akan tetapi satu hal yang seyogyanya kita semua memahami bahwa qital (perang) dalam Islam tidak boleh dimulai sebelum terlebih dahulu ada pengumuman dan takhyir (pemberian alternatif), yaitu menerima Islam atau membayar jizyah (upeti) atau perang. Perang didahului dengan pembatalan perjanjian, bila mereka pernah mengikat perjanjian, dalam kondisi mengkhawatirkan pihak lawan berkhianat. Ahkam niha-iyah (hukum-hukum yang final) menetapkan perjanjian hanya untuk ahludz dzimmah, yaitu orang-orang yang menerima tawaran damai dari Islam dan mau membayar jizyah. Dan tidak ada perjanjian pada selain kondisi seperti ini, kecuali kaum Muslimin dalam keadaan lemah yang menjadikan hukum tertentu dalam keadaan lemah ini sebagai hukum marhali (hukum periodik) yang biasanya diberlakukan dalam keadaan yang menyerupai keadaan di mana sekarang mereka hidup.”
6. ADAB QITAL (ETIKA PERANG)
Dari Buraidah ra ia bercerita: Adalah Rasulullah saw apabila mengangkat seorang sahabat sebagai panglima perang, Beliau memberi wasiat khusus kepadanya agar bertakwa kepada Allah Ta’ala dan berbuat baik kepada segenap prajurit yang bersamanya, kemudian Beliau bersabda, “Berperanglah dengan (menyebut) nama Allah, di jalan-Nya hendaklah kalian menumpas orang-orang yang kufur kepada Allah. Berperanglah, namun jangan kalian mencuri (harta rampasan sebelum dibagi oleh panglima) dan jangan (pula) khianat, janganlah kalian mencincang (menyayat-nyayat bangkai) musuh dan jangan (pula) kalian menebas batang leher anak-anak kecil. Oleh sebab itu, manakala kalian berhadapan dengan kubu musuhmu dari kaum musyrikin, serulah mereka kepada tiga hal, apa saja yang mereka terima dari tiga hal tersebut, maka terimalah dan jangan memerangi mereka! Serulah kepada Islam; jika mereka menerima ajakanmu, terimalah kemauan baik dari mereka itu dan tahanlah dirimu dari mereka. Kemudian ajaklah mereka berhijrah dari negeri mereka (sendiri) ke negeri Muhajirin, dan informasikan kepada mereka bahwa manakala mereka melaksanakan ajakan itu, maka mereka akan mendapatkan hak yang diperoleh kaum Muhajirin itu dan mereka harus melaksanakan kewajiban sebagaimana yang mesti dilaksanakan oleh kaum Muhajirin itu. Jika mereka (tetap) enggan berhijrah dari negeri mereka (sendiri), maka jelaskan kepada mereka bahwa mereka akan diperlakukan seperti orang-orang Arab Muslim yang lain, hukum Allah swt tetap berlaku atas mereka sebagaimana yang berlaku atas kaum Mukmunin; namun mereka tidak berhak memperoleh ghanimah (yaitu harta rampasan perang yang diperoleh melalui peperangan) dan fai' (yaitu harta rampasan perang yang diperoleh tanpa terjadinya peperangan (tanpa ada perlawanan) sedikit pun, kecuali mereka turut serta berjihad bersama kaum Muslimin. Jika mereka (masih) menolak (tawaran tersebut), tuntutlah mereka agar membayar jizyah; jika mereka memenuhi tuntutanmu, maka terimalah (jizyah) dari mereka itu dan tahanlah dirimu terhadap mereka; jika mereka (tetap) menolak, maka mohonlah pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan mereka.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 1111, Muslim III: 1356 no: 1731, Tirmidzi II: 431 no: 1429 secara ringkas)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Didapati seorang perempuan terbunuh di sebagian medan peperangan bersama Rasulullah saw lalu Beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari VI: 148 no: 3015, Muslim III: 1364 no: 1744, ‘Aunul Ma’bud VII: 329 no: 2651, Tirmidzi III: 66 no: 1617 dan Ibnu Majah II: 947 no: 2841).
Nabi saw pernah mengutus Mu’adz bin Jabal ra ke penduduk Yaman sebagai da’i. Wasiat yang beliau sampaikan kepadanya (sebagai berikut), “Sesungguhnya engkau (Mu’adz) akan datang kepada suatu kaum Ahli Kitab; karena itu ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tiada Ilah (yang paut diibadahi), kecuali Allah dan bahwasanya aku adalah Rasul-Nya. Jika mereka dalam hal ini ta’at kepadamu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Ta’ala telah memfardhukan atas mereka shalat lima kali sehari semalam. Jika mereka dalam ini patuh kepadamu, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah memfardhukan atas mereka zakat yang dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka lalu disalurkan kepada orang-orang faqir mereka. Jika dalam hal ini mereka tunduk kepadamu, maka janganlah kamu mengambil harta benda mereka yang berharga dan waspadalah terhadap do’a orang yang teraniaya; karena sesungguhnya antara do’a (tersebut) dengan Allah tidak ada hijab (penghalang).” (Muttafaqun ’alaih).